UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
MATA
KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO ; KURS VALUTA ASING
DOSEN
: MARDALENA, S.E., M. Si.
MAHASISWA
: GUSTI PARES
NIM
: 01111003037
KURS VALUTA
ASING
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing yang menunjukkan harga atau
nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain,
didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya
rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs valuta
asing pada setiap negara selalu mengalami perubahan baik itu menurun atau pun
mengalami surplus jumlahnya, hal ini dipengaruhi faktor – faktor yang
menentukan kurs asing, seperti :
a. Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas,
misal pasar valuta asing.
b. Ditentukan oleh pemerintah.
PENENTUAN KURS DALAM PASAR
BEBAS
Kurs sangat dipengaruhi oleh pasar bebas, karena konsepnya kurs asing
terjadi karena ada hubungan perekonomian antara suatu negara dengan negara
lain, disebut sebagai pasar bebas. Adapun penentu kurs asing dalam pasar bebas
yaitu :
Permintaan Mata Uang Asing
Permintaan mata uang asing dipengaruhi nilai kurs asing tersebut. Semakin
tinggi harga kurs asing, maka akan semakin sedikit permintaan atas uang tersebut.
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai kurs asing tersbut, maka
permintaannya akan semakin banyak. Ilustrasinya begini, misalnya harga dolar
amerika naik, maka barang – barang yang diimpor dari amerika ke indonesia
harganya juga naik. Dengan naiknya harga maka sesuai dengan teori konsumsinya
juga permintaan atas barang tersebut juga menurun. Kaitannya, apabila
permintaan mata uang asing dalam pasar bebas menurun, maka kurs valuta asing
juga semakin menurun, dikarenakan harga kurs asing naik.
P maka Permintaan
Kurs Valas
Penawaran Mata Uang Asing
Penawaran akan mata uang asing, sama halnya dengan hukum penawaran dalam
mikro ekonomi, semakin tinggi harga tentu akan semakin tinggi penawaran akan
mata uang asing tersebut dan semakin rendah harga mata uang asing, semakin
sedikit penawaran mata uang tersebut.
P maka Penawaran Kurs Valas
PENENTUAN KURS PERTUKARAN
OLEH PEMERINTAH
Pemerintah juga dapat mencampuri dalam menentukan kurs valuta asing,
tujuannya adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan dampak
yang buruk ke atas perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan oleh
pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas.
Perbedaan antara pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah dan pasar bebas,
dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling
sesuai untuk tujuan – tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan
perekonomian.
Pasar Valuta Asing
Tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam transaksi pertukaran mata uang.
Fungsi Pasar Valuta Asing
1. Mentransfer daya beli
2. Memudahkan transaksi perdagangan internasional
3. Memberikan kesempatan masyarakat untuk menghindari naik turunnya kurs
valuta asing
4. Memperluas lapangan pekerjaan
Sistem Kurs
1. Kurs tetap (fixed exchange rate system)
2. Kurs bebas (free floating exchange system)
3. Kurs mengambang terkendali (managed floating exchange system)
Kekuatan Nilai Maya Uang
Asing
1. Hard Currency. Yakni mata uangnya yang relatif stabil dan cenderung
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan penurunan nilai.
2. Soft Currency. Yakni mata uang yang relatif tidak stabil, sering mengalami
depresiasi dan jarang digunakan dalam pasar.
Menghitung Nilai Tukar Mata
Uang Asing
Valas
|
Kurs Beli
|
Kurs Jual
|
USD
|
8.000
|
8.200
|
Poundsterling
|
12.000
|
12.600
|
Singapore $
|
3.500
|
3.700
|
Contoh :
Jika Pak Gusti Pares seorang pialang yang baru pulang dari luar negeri
ingin menukarkan uang negara lain yang dimilikinya sebesar 1.655 US$ , 1657
Ponds, dan 1653 $S, dengan rupiah. Maka uang yang diterimanya :
1.655 US$ x Rp 8.000 = Rp 13.240.000
1657 Pond x Rp 12.000 = Rp 19.884.000
1653 S$ x Rp 3.500 = Rp
5.785.500
Rp 38.909.500
Contoh diatas
merupakan pertukaran valas
PERUBAHAN – PERUBAHAN KURS
Kurs dalam pasar bebas dapat mengalami dua bentuk perubahan, yakni :
Efek Kenaikan Permintaan
Kurs dipengaruhi oleh kenaikan permintaan yang menyebabkan kurs dalam pasar
bebas mengalami bentuk perubahan. Perubahan ini salah satunya disebabkan karena
kenaikan atas permintaan. Apabila kenaikan permintaan naik, maka kuantitas
valuta asing juga meningkat. Dengan meningkatnya permintaan otomatis akan
menaikkan harga valuta asing tersebut.
Efek Perubahan Penawaran
Berkebalikan dengan efek kenaikan permintaan, perubahan akan penawaran akan
menyebabkan kuantitas barang naik sedangkan harga akan turun. Hal ini
disebabkan karena apabila penawaran valuta asing naik. Apabila penawaran valuta
asing naik, maka kegunaan valuta asing sedikit diputarkan peredarannya. Dengan
sedikit pertukarannya, maka akan menyababkan penurunan harga.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS
Perubahan dalam Citarasa Masyarakat
Citarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan
citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang – barang
yang diproduksikan di dalam atau pun yang diimpor dari luar negeri. Perbaikan
kualitas barang – barang di dalam negeri akan mengurangi impor barang,
sedangkan perbaikan kualitas barang – barang yang diimpor menyebabkan keinginan
masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan – perubahan ini akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Apabila citarasa masyarakat
meningkat akan konsumsi barang-barang impor maka kurs valuta asing akan
meningkat karena didorong oleh permintaan yang meningkat.
Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor
Apabila harga barang ekspor naik, maka valuta asing tentu banyak digunakan
dalam pasar bebas, dengan banyaknya digunakan valuta asing dalam pasar bebas
maka akan menaikkan valuta asing. Begitupun sebaliknya, dengan kenaikan harga
barang impor, maka impor menjadi turun, dan valuta asing naik. Maka dari itu,
perubahan harga – harga barang ekspor dan impor akan mempengaruhi kurs.
Inflasi
Inflasi pada umumnya berlaku menurunkan kurs valuta asing. Hal ini disebabkan
karena inflasi menyebabkan harga – harga di dalam negeri lebih mahal
dibandingkan harga – harga diluar negeri dan oleh sebab itu, inflasi cenderung
menambahkan impor dan dengan bertambahnya impor maka kurs valuta asing menurun.
Kemudian, inflasi menyebabkan harga – harga barang ekspor menjadi lebih mahal,
oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor, dengan berkurangnya
ekspor akan menimbulkan kekurangan penawaran valuta asing ( harga mata uang
negara yang mengalami inflasi merosot).
Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya
dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar
negeri. sedangkan dengan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang
tinggi akan meyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih
banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan akan mata uangnya menjadi bertambah,
maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan
merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku
bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara – negara
lain.
Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang akan diakibatkan dari pertumbuhan ekonomi kepada nilai mata
uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila
kemajuan itu terutama diakibatkan atas perkembangan ekspor, maka permintaan ke
atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh
karenanya nilai mata uang negara itu naik. Akan tetapi, apabila kemajuan
tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dai ekspor, penawaran mata
uang negara tersebut bertambah lebih cepat bertambah dari permintaanya dan oleh
karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.
KEBIJAKAN KURS
DEVALUASI (PENURUNAN MATA
UANG)
Devaluasi adalah tindakan pemerintah yang menurunkan nilai mata uangnya
terhadap mata uang asing.
a. Ekspor akan bertambah, karena di pasaran luar negeri menjadi lebih mahal
b. Impor berkurang, karena barang luar negeri menjadi lebih mahal
c. Kenaikan ekspor dan pengurangan impor akan memperbaiki neraca pembayaran.
d. Pendapatan nasional akan bertambah oleh karena (a) ekspor naik, (b)
pengurangan impor menaikkan permintaan produk domestik, dan kenaikan yang
diakibatkan oleh (a) dan (b) akan mendorong investasi.
e. Mungkin inflasi berlaku, yaitu apabila kenaikan harga – harga barang
industri dalam negeri. inflasi juga berlaku apabila devaluasi dilakuakn ketika
perekonomian mengalami kemakmuran. Ini disebabkan kenaikan barang ekspor dan
perkembangan kegiatan ekonomi yang lain diakibatkan oleh devaluasi akan
menaikkan upah buruh dan harga – harga (oleh karena permintaan yang
berlebihan).
f. Diluar negeri mungkin melakukan langakah balasan dengan menggunakan
halangan perdagangan impor (yang dikenakan ke atas ekspor negara yang
mendevaluasikan valutanya) atau dengan melakukan devaluasi.
Syarat – syarat yang
dibuthkan untuk menyukseskan devaluasi :
a. Ekspor negara itu elastis Hanya dalam keadaan hasil penjualan ekspor bertambah. Apabila permintaan
luar negeri ke atas barang ekspor negara yang mendevaluasikan valutanya tidak
elastis, devaluasi akan mengurangi penjualan ekspor.
b. Permintaan impor negara itu
tidak elastis apabila permintaan ekspor elastis, devaluasi
mengurangi jumlah impor dengan tingkat yang lebih tinggi dari penurunan nilai
mata uang. Maka pengeluaran ke atas barang impor akan menjadi lebih kecil dari
sebelum devaluasi.
c. Di dalam negeri tidak
berlaku inflasi Apabila devaluasi mengakibatkan inflasi di dalam
negeri, barang ekspor dan barnag buatan dalam negeri akan mengalami kenaikan
harga. Apabila tingkat kenaikan harga lebih besar dari tingkat devaluasi, padda
akhirnya harga ekspor menjadi mahal dan barang impor menjadi murah dari sebelum
devaluasi. Pada akhirnya negara itu tidak memperoleh sembarang keuntungan dari
devaluasi.
d. Negara lain tidak melakukan
balasan dan melakuakan devaluasi pula Apabila negara –
negara lain melakuakn tindakan yang sama, devaluasi tidak akan memberikan efek
kepadd neraca pembayaran dan perekonomian negara. Langkah seperti itu akan
dijalanakan apabila negara lain tersebut merupakan partner dagang yang sangat
penting.
REVALUASI
Revaluasi adalah tindakan pemerintah yang menaikan nilai mata uangnya
terhadap mata uang asing.
PENGAWASAN KURS
Yakni
mengawasi kurs valuta asing terhadap nilai mata uang domestik. Jika perlu ikut
campur untuk menekan nilai kurs valuta asing terhadap nilai rupiah, maka
pemerintah dapat menolong mata uang domestik terhadap mata uang asing tersebut.
Kurs Transaksi Bank Indonesia
Update Terakhir 27 April 2012
Tabel 1.1
Mata Uang
|
Nilai
|
Kurs Jual
|
Kurs Beli
|
Graph
|
|
|
|
|
|
AUD
|
1.00
|
9,585.12
|
9,487.81
|
|
BND
|
1.00
|
7,434.60
|
7,359.95
|
|
CAD
|
1.00
|
9,370.94
|
9,276.66
|
|
CHF
|
1.00
|
10,143.88
|
10,039.53
|
|
CNY
|
1.00
|
1,471.01
|
1,456.35
|
|
DKK
|
1.00
|
1,638.31
|
1,621.85
|
|
EUR
|
1.00
|
12,187.83
|
12,064.59
|
|
GBP
|
1.00
|
14,944.77
|
14,793.16
|
|
HKD
|
1.00
|
1,190.45
|
1,178.44
|
|
JPY
|
100.00
|
11,415.15
|
11,297.26
|
|
KRW
|
1.00
|
8.14
|
8.06
|
|
MYR
|
1.00
|
3,029.69
|
2,996.56
|
|
NOK
|
1.00
|
1,606.71
|
1,589.68
|
|
NZD
|
1.00
|
7,516.26
|
7,435.90
|
|
PGK
|
1.00
|
4,747.30
|
4,334.26
|
|
PHP
|
1.00
|
217.68
|
215.36
|
|
SEK
|
1.00
|
1,373.36
|
1,357.72
|
|
SGD
|
1.00
|
7,434.60
|
7,359.95
|
|
THB
|
1.00
|
299.29
|
295.92
|
|
USD
|
1.00
|
9,236.00
|
9,144.00
|
|
Keterangan :
Tabel 1.2
KODE
|
NAMA MATA
UANG
|
AUD
|
AUSTRALIAN
DOLLAR
|
BND
|
BRUNEI
DOLLAR
|
CAD
|
CANADIAN
DOLLAR
|
CHF
|
SWISS
FRANC
|
CNY
|
CHINA YUAN
|
DKK
|
DANISH
KRONE
|
EUR
|
EURO
|
GBP
|
BRITISH
POUND
|
HKD
|
HONGKONG
DOLLAR
|
JPY
|
JAPANESE
YEN
|
KRW
|
KOREAN WON
|
MYR
|
MALAYSIAN
RINGGIT
|
NOK
|
NORWEGIAN
KRONE
|
NZD
|
NEW
ZEALAND DOLLAR
|
PGK
|
PAPUA N.G.
KINA
|
PHP
|
PHILIPPINES
PESO
|
SEK
|
SWEDISH
KRONA
|
SGD
|
SINGAPORE
DOLLAR
|
THB
|
THAI BATH
|
USD
|
US DOLLAR
|
Berdasarkan pada tabel
1.1 dapat kita lihat harga pertukaran kurs valuta asing pada tanggal 27 April 2012 yang merupakan data terakhir
bank Indonesia.
Tabel 1.3
KURS TRANSAKSI
BANK INDONESIA
26 April 2012
Mata Uang
|
Nilai
|
Kurs Jual
|
Kurs Beli
|
AUD
|
1.00
|
9570.34
|
9472.27
|
BND
|
1.00
|
7431.61
|
7355.21
|
CAD
|
1.00
|
9397.64
|
9299.30
|
CHF
|
1.00
|
10167.33
|
10061.62
|
CNY
|
1.00
|
1470.02
|
1455.38
|
DKK
|
1.00
|
1642.25
|
1624.99
|
EUR
|
1.00
|
12216.46
|
12090.20
|
GBP
|
1.00
|
14932.76
|
14780.36
|
HKD
|
1.00
|
1190.31
|
1178.44
|
JPY
|
100.00
|
11372.98
|
11251.38
|
KRW
|
1.00
|
8.12
|
8.04
|
MYR
|
1.00
|
3022.75
|
2989.70
|
NOK
|
1.00
|
1616.55
|
1599.05
|
NZD
|
1.00
|
7526.42
|
7446.87
|
PGK
|
1.00
|
4747.30
|
4334.26
|
PHP
|
1.00
|
216.81
|
214.40
|
SEK
|
1.00
|
1376.39
|
1359.76
|
SGD
|
1.00
|
7431.61
|
7355.21
|
THB
|
1.00
|
298.71
|
295.44
|
USD
|
1.00
|
9236.00
|
9144.00
|
Kemudian
apabila dibandingkan satuan kurs pada tanggal sehari sebelumnya dapat dilihat
bahwa harga mata uang setiap negara itu mengalami kenaikan dan penurunan tetapi
kenaikan maupun penurunannya tidak mengalami perubahan yang berarti, dengan
kata lain hanya perubahan sedikit.
Coba kita
lihat perbandingan mata uang kita dengan mata uang negara tetangga, malaysia.
Untuk tanggal 27 April 2012, pertukaran mata uang satu ringgit malaysia (MYR)
dijual dengan harga Rp 3,029.69. Sedangkan pada tanggal 26 April
2012, pertukaran satu mata uang MYR sebesar Rp 3022.75. Apabila kita lihat, hal
ini mengalami kenaikan sebesar Rp 6,94 dari jumlah pertukaran sebelumnya. Hal
ini apabila kita analisis, kita pada satu hari tersebut mengalami kenaikan
(surplus) akan permintaan mata uang ringgit malaysia. Surplus akan kenaikan
permintaan mata uang RM ini bisa dikarenakan kita mengalami kenaikan impor akan
produk yang diproduksikan oleh malaysia, ataupun karena faktor lain, seperti
yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Kemudian apabila kita
lihat pada data diatas, pada mata uang USD nilai valasnya tetap, tidak
mengalami pergeseran, baik surplus ataupun depresiasi. Kenapa hal ini dapat
terjadi ? menurut pendapat saya hal ini terjadi dikarenakan Amerika Serikat
memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian Indonesia, alias As mendominasi
seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia.
Setelah itu, coba kita
bandingkan dengan pergerakan valas mata uang china karena seperti yang kita
ketahui bahwa cina memiliki peranan penting dalam impor di Indonesia. tetapi
apabila kita lihat pertukaran mata uang China lebih rendah dibandingkan pada
pertukaran pada mata uang Malaysia. China hanya Rp 1,471.01 sedangkan Malaysia
mencapai Rp 3,029.69. Padahal menurut data Perkembangan Data Neraca Pembayaran
Indonesia Triwulan ke IV 2011 (Bank Indonesia), bahwa pertumbuhan ekonomi China
mencapai 9,2 % dan merupakan yang tertinggi serta suku bunga China juga tertinggi dengan nilai sebesar 2,3%. Pada
konsepsinya apabila suku bunga meningkat (kategori tinggi) tentu mendorong
investor supaya menginvestasikan uangnya. Dengan banyaknya investasi masuk ke
negara tersebut, maka permintaan akan mata uang negara tersebut juga meningkat.
Apabila permintaan meningkat, maka kurs akan meningkat juga (sesuai dengan
hukum permintaan). Tetapi nyatanya kurs valas China tidak terlalu besar untuk
pertukaran mata uang bangsa Indonesia. Lalu apa sebabnya ?
Hal ini
disebabkan karena kita hubungan ekonomi dengan China relatif seimbang. Menurut
data Perkembangan Ekspor Negara Tujuan – Laporan Neraca Pembayaran Triwulan ke
IV tahun 2011, menunjukkan bahwa ekspor ke China menduduki peringkat teratas
dengan bobot ekspor sebesar 50,8% dari jumlah keseluruhan ekspor Indonesia.
Sedangkan impor barang dari negara asal hanya 27,3% ( peringkat teratas). Dalam
hal ini pemerintah Indonesia dapat disimpulkan melakukan kebijakan supaya
valuta China nilainya tidak terlalu berlebihan dan apabila nilai valuta China
berlebihan maka akan berkurang juga impor dari China karena akan mengalami
kenaikan harga barang impor.
Kemudian berikut juga dapat dilihat kurs mata uang
USD dari awal tahun 2012 hingga sekarang.
Tabel 1.4
KURS
TRANSAKSI BANK INDONESIA
|
MATA UANG USD
|
|
Nilai
|
Kurs Jual
|
Kurs Beli
|
Tanggal
|
1.00
|
9236.00
|
9144.00
|
27 Apr 2012
|
1.00
|
9236.00
|
9144.00
|
26 Apr 2012
|
1.00
|
9240.00
|
9148.00
|
25 Apr 2012
|
1.00
|
9239.00
|
9147.00
|
24 Apr 2012
|
1.00
|
9230.00
|
9138.00
|
23 Apr 2012
|
1.00
|
9230.00
|
9138.00
|
20 Apr 2012
|
1.00
|
9228.00
|
9136.00
|
19 Apr 2012
|
1.00
|
9223.00
|
9131.00
|
18 Apr 2012
|
1.00
|
9224.00
|
9132.00
|
17 Apr 2012
|
1.00
|
9219.00
|
9127.00
|
16 Apr 2012
|
1.00
|
9220.00
|
9128.00
|
13 Apr 2012
|
1.00
|
9219.00
|
9127.00
|
12 Apr 2012
|
1.00
|
9216.00
|
9124.00
|
11 Apr 2012
|
1.00
|
9211.00
|
9119.00
|
10 Apr 2012
|
1.00
|
9214.00
|
9122.00
|
9 Apr 2012
|
1.00
|
9205.00
|
9113.00
|
5 Apr 2012
|
1.00
|
9204.00
|
9112.00
|
4 Apr 2012
|
1.00
|
9191.00
|
9099.00
|
3 Apr 2012
|
1.00
|
9209.00
|
9117.00
|
2 Apr 2012
|
1.00
|
9226.00
|
9134.00
|
30 Mar 2012
|
1.00
|
9234.00
|
9142.00
|
29 Mar 2012
|
1.00
|
9226.00
|
9134.00
|
28 Mar 2012
|
1.00
|
9234.00
|
9142.00
|
27 Mar 2012
|
1.00
|
9227.00
|
9135.00
|
26 Mar 2012
|
1.00
|
9219.00
|
9127.00
|
22 Mar 2012
|
1.00
|
9226.00
|
9134.00
|
21 Mar 2012
|
1.00
|
9206.00
|
9114.00
|
20 Mar 2012
|
1.00
|
9214.00
|
9122.00
|
19 Mar 2012
|
1.00
|
9224.00
|
9132.00
|
16 Mar 2012
|
1.00
|
9239.00
|
9147.00
|
15 Mar 2012
|
1.00
|
9239.00
|
9147.00
|
14 Mar 2012
|
1.00
|
9211.00
|
9119.00
|
13 Mar 2012
|
1.00
|
9206.00
|
9114.00
|
12 Mar 2012
|
1.00
|
9179.00
|
9087.00
|
9 Mar 2012
|
1.00
|
9209.00
|
9117.00
|
8 Mar 2012
|
1.00
|
9236.00
|
9144.00
|
7 Mar 2012
|
1.00
|
9209.00
|
9117.00
|
6 Mar 2012
|
1.00
|
9176.00
|
9084.00
|
5 Mar 2012
|
1.00
|
9154.00
|
9062.00
|
2 Mar 2012
|
1.00
|
9143.00
|
9053.00
|
1 Mar 2012
|
1.00
|
9130.00
|
9040.00
|
29 Feb 2012
|
1.00
|
9204.00
|
9112.00
|
28 Feb 2012
|
1.00
|
9156.00
|
9064.00
|
27 Feb 2012
|
1.00
|
9115.00
|
9025.00
|
24 Feb 2012
|
1.00
|
9115.00
|
9025.00
|
23 Feb 2012
|
1.00
|
9104.00
|
9014.00
|
22 Feb 2012
|
1.00
|
9090.00
|
9000.00
|
21 Feb 2012
|
1.00
|
9080.00
|
8990.00
|
20 Feb 2012
|
1.00
|
9073.00
|
8983.00
|
17 Feb 2012
|
1.00
|
9040.00
|
8950.00
|
16 Feb 2012
|
1.00
|
9085.00
|
8995.00
|
15 Feb 2012
|
1.00
|
9082.00
|
8992.00
|
14 Feb 2012
|
1.00
|
9068.00
|
8978.00
|
13 Feb 2012
|
1.00
|
9038.00
|
8948.00
|
10 Feb 2012
|
1.00
|
8955.00
|
8865.00
|
9 Feb 2012
|
1.00
|
9033.00
|
8943.00
|
8 Feb 2012
|
1.00
|
9043.00
|
8953.00
|
7 Feb 2012
|
1.00
|
9033.00
|
8943.00
|
6 Feb 2012
|
1.00
|
9040.00
|
8950.00
|
3 Feb 2012
|
1.00
|
8936.00
|
8848.00
|
2 Feb 2012
|
1.00
|
9067.00
|
8977.00
|
1 Feb 2012
|
1.00
|
9045.00
|
8955.00
|
31 Jan 2012
|
1.00
|
9030.00
|
8940.00
|
30 Jan 2012
|
1.00
|
9025.00
|
8935.00
|
27 Jan 2012
|
1.00
|
9040.00
|
8950.00
|
26 Jan 2012
|
1.00
|
9063.00
|
8973.00
|
25 Jan 2012
|
1.00
|
9030.00
|
8940.00
|
24 Jan 2012
|
1.00
|
9000.00
|
8910.00
|
20 Jan 2012
|
1.00
|
9120.00
|
9030.00
|
19 Jan 2012
|
1.00
|
9206.00
|
9114.00
|
18 Jan 2012
|
1.00
|
9254.00
|
9162.00
|
17 Jan 2012
|
1.00
|
9221.00
|
9129.00
|
16 Jan 2012
|
1.00
|
9226.00
|
9134.00
|
13 Jan 2012
|
1.00
|
9256.00
|
9164.00
|
12 Jan 2012
|
1.00
|
9246.00
|
9154.00
|
11 Jan 2012
|
1.00
|
9236.00
|
9144.00
|
10 Jan 2012
|
1.00
|
9234.00
|
9142.00
|
9 Jan 2012
|
1.00
|
9206.00
|
9114.00
|
6 Jan 2012
|
1.00
|
9209.00
|
9117.00
|
5 Jan 2012
|
1.00
|
9226.00
|
9134.00
|
4 Jan 2012
|
1.00
|
9206.00
|
9114.00
|
3 Jan 2012
|
1.00
|
9171.00
|
9079.00
|
2 Jan 2012
|
Sumber
: Bank Indonesia
Apabila kita lihat
untuk mata uang AS penurunan dan kenaikannya bisa dikatakan relatif stabil
karena telah dijelaskan bahwa ketergantungan Indonesia sangatlah besar terhadap
AS.
Tabel 1.5
KURS
TRANSAKSI BANK INDONESIA
|
MATA UANG MYR
|
|
Nilai
|
Kurs Jual
|
Kurs Beli
|
Tanggal
|
1.00
|
3029.69
|
2996.56
|
27 Apr 2012
|
1.00
|
3022.75
|
2989.70
|
26 Apr 2012
|
1.00
|
3017.64
|
2982.72
|
25 Apr 2012
|
1.00
|
3013.37
|
2980.45
|
24 Apr 2012
|
1.00
|
3014.17
|
2981.40
|
23 Apr 2012
|
1.00
|
3008.47
|
2975.58
|
20 Apr 2012
|
1.00
|
3010.28
|
2977.35
|
19 Apr 2012
|
1.00
|
3014.05
|
2981.06
|
18 Apr 2012
|
1.00
|
3009.95
|
2977.02
|
17 Apr 2012
|
1.00
|
3008.81
|
2976.84
|
16 Apr 2012
|
1.00
|
3017.02
|
2983.98
|
13 Apr 2012
|
1.00
|
2999.51
|
2966.68
|
12 Apr 2012
|
1.00
|
3007.34
|
2974.89
|
11 Apr 2012
|
1.00
|
3008.16
|
2974.72
|
10 Apr 2012
|
1.00
|
3001.30
|
2968.43
|
9 Apr 2012
|
1.00
|
3004.24
|
2970.34
|
5 Apr 2012
|
1.00
|
3008.33
|
2975.83
|
4 Apr 2012
|
1.00
|
3019.38
|
2986.22
|
3 Apr 2012
|
1.00
|
3016.38
|
2983.31
|
2 Apr 2012
|
1.00
|
3012.08
|
2979.13
|
30 Mar 2012
|
1.00
|
3008.80
|
2976.88
|
29 Mar 2012
|
1.00
|
3014.05
|
2981.07
|
28 Mar 2012
|
1.00
|
3009.29
|
2976.40
|
27 Mar 2012
|
1.00
|
3004.56
|
2971.70
|
26 Mar 2012
|
1.00
|
3003.42
|
2970.06
|
22 Mar 2012
|
1.00
|
3001.30
|
2968.48
|
21 Mar 2012
|
1.00
|
3011.45
|
2978.43
|
20 Mar 2012
|
1.00
|
3021.97
|
2988.86
|
19 Mar 2012
|
1.00
|
3024.26
|
2992.14
|
16 Mar 2012
|
1.00
|
3024.22
|
2991.17
|
15 Mar 2012
|
1.00
|
3041.15
|
3007.89
|
14 Mar 2012
|
1.00
|
3050.00
|
3016.54
|
13 Mar 2012
|
1.00
|
3044.82
|
3011.40
|
12 Mar 2012
|
1.00
|
3056.61
|
3023.05
|
9 Mar 2012
|
1.00
|
3046.31
|
3012.89
|
8 Mar 2012
|
1.00
|
3050.20
|
3017.82
|
7 Mar 2012
|
1.00
|
3053.38
|
3019.87
|
6 Mar 2012
|
1.00
|
3046.99
|
3013.44
|
5 Mar 2012
|
1.00
|
3057.45
|
3024.19
|
2 Mar 2012
|
1.00
|
3049.70
|
3017.67
|
1 Mar 2012
|
1.00
|
3047.91
|
3014.74
|
29 Feb 2012
|
1.00
|
3055.78
|
3022.22
|
28 Feb 2012
|
1.00
|
3033.80
|
3000.33
|
27 Feb 2012
|
1.00
|
3030.76
|
2998.34
|
24 Feb 2012
|
1.00
|
3014.72
|
2981.99
|
23 Feb 2012
|
1.00
|
3010.58
|
2977.87
|
22 Feb 2012
|
1.00
|
3007.94
|
2975.21
|
21 Feb 2012
|
1.00
|
3006.62
|
2973.87
|
20 Feb 2012
|
1.00
|
2979.15
|
2946.70
|
17 Feb 2012
|
1.00
|
2952.32
|
2920.07
|
16 Feb 2012
|
1.00
|
2991.44
|
2958.88
|
15 Feb 2012
|
1.00
|
2986.52
|
2954.01
|
14 Feb 2012
|
1.00
|
2996.20
|
2963.53
|
13 Feb 2012
|
1.00
|
2990.73
|
2958.02
|
10 Feb 2012
|
1.00
|
2978.55
|
2945.67
|
9 Feb 2012
|
1.00
|
3007.99
|
2974.95
|
8 Feb 2012
|
1.00
|
3004.32
|
2971.95
|
7 Feb 2012
|
1.00
|
3001.00
|
2968.63
|
6 Feb 2012
|
1.00
|
2993.38
|
2960.64
|
3 Feb 2012
|
1.00
|
2957.96
|
2925.93
|
2 Feb 2012
|
1.00
|
2982.57
|
2950.05
|
1 Feb 2012
|
1.00
|
2970.44
|
2936.93
|
31 Jan 2012
|
1.00
|
2968.44
|
2935.96
|
30 Jan 2012
|
1.00
|
2966.31
|
2933.84
|
27 Jan 2012
|
1.00
|
2973.68
|
2941.18
|
26 Jan 2012
|
1.00
|
2938.24
|
2906.71
|
25 Jan 2012
|
1.00
|
2908.21
|
2874.60
|
24 Jan 2012
|
1.00
|
2901.35
|
2869.57
|
20 Jan 2012
|
1.00
|
2944.79
|
2912.90
|
19 Jan 2012
|
1.00
|
2953.48
|
2921.15
|
18 Jan 2012
|
1.00
|
2954.66
|
2922.39
|
17 Jan 2012
|
1.00
|
2934.29
|
2902.24
|
16 Jan 2012
|
1.00
|
2945.25
|
2913.09
|
13 Jan 2012
|
1.00
|
2945.89
|
2913.83
|
12 Jan 2012
|
1.00
|
2940.37
|
2908.34
|
11 Jan 2012
|
1.00
|
2943.75
|
2911.64
|
10 Jan 2012
|
1.00
|
2922.15
|
2890.29
|
9 Jan 2012
|
1.00
|
2923.47
|
2891.50
|
6 Jan 2012
|
1.00
|
2934.67
|
2902.58
|
5 Jan 2012
|
1.00
|
2938.22
|
2906.14
|
4 Jan 2012
|
1.00
|
2920.22
|
2888.29
|
3 Jan 2012
|
1.00
|
2893.97
|
2863.13
|
2 Jan 2012
|
Sumber
: Bank Indonesia
Begitu pula dengan mata uang
China, hal ini bisa dikatakan masih stabil.