Monday, June 25, 2012

AMAL JAMA'I




                                                                      Created By Gusti Pares
                                                        Pembimbing Rizarullah Santoso

Amal jama’i diartikan sebagai suatu perbutan kebaikan di jalan Allah SWT dimana perbutan kebaikan tersebut dilakukan secara berjamaah alias secara bersamaan, bersamaan yakni dilakukan dengan bersama-sama, sesama umat Islam.
Adapun amal jama’i ini dicirikan dengan sebagai berikut :
1.      Dilakukan bersama-sama
2.      Berdasarkan keputusan jama’i
3.      Mempunyai sistem organisasi yang tersusun rapi
4.      Tindakan dan kegiatan sesuai dengan strategi tertentu
5.      Seluruh kegiatan untuk tujuan bersama
Lalu, adapun amal jamai ini memiliki keutamaan tersendiri, yakni :
1.      Beruntung jika menjalankan amal jamai. Berdasarkan firman Allah, “Dan hedaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar,[1] dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imran 3:104). Jelas berdasarkan firman Allah tersebut, bahwa Allah sendiri yang mengatakan kepada umat-Nya dengan tegas bahwa amal jama’i adalah amal yang dapat memberikan keberuntungan, segolongan yang menyatakan (berjamai), yang menyeru kepada kebajikan .... mereka itulah orang yang beruntung.
2.      Islam tidak dipikul sendiri. Keutamaan lain dari amal jamai yakni islam tidak dipikul sendiri, hal ini memiliki makna yang luas tetapi sebagai pemahaman, dapat kita analogikan dengan perkataan pepatah yaitu “ Suatu perkara apabila diselesaikan dengan sendiri maka jauh lebih baik dan indah apabila dilakukan dengan bersama-sama”, benar bahwa dengan bersama-sama maka semua yang sulit akan menjadi lebih mudah, dengan bersama-sama maka pekerjaan yang berat akan terjadi lebih ringan, dan bahkan suatu pekerjaan itu dapat dijadikan aktifitas yang menyenangkan dengan dilakukan secara bersama-sama. Nah begitu juga islam, dengan dilakukan bersama-sama maka untuk menjalankan syariat Allah itu akan terasa lebih indah, mudah, dan menyenangkan. Sama seperti halnya contoh lain yang dicontohkan oleh Akhina Rizarullah Santoso, yakni “seperti puasa, puasa apabila dilakuakan bersama-sama seperti di bulan Ramadhan maka puasa yang dijalankan akan terasa lebih mudah dan nikmat, lain halnya dengan puasa yang dilakukan bukan di bulan Ramadhan. Tentu, puasa yang dilakukan di luar bulan suci Ramadhan akan terasa lebih berat karena tidak dilakukan secara bersama-sama yang akan menimbulkan godaan disana-sini.”

Lantas sudah yakin bukan dengan keutamaan amal jamai, tetapi tentu bukan hanya sekedar itu saja keutamaan dari amal jamai. Ada keutamaan lagi berupa :
3.      Dakwah yang paling efektif.  Dikatakan suatu amal jamai sebagai sarana dakwah yang paling efektif karena dengan dilakukan secara bersamaan maka akan lebih menyentuh dan menjadikan dakwah yang dilakukan lebih mudah untuk diterapkan. Misalnya di dalam suatu majelis, berisikan murrobbi dan binaan, apabila dilakukan dengan amal yang bersama-sama seperti membiasakan membaca al-Quran satu juz per hari, tentu hal ini dapat memotivasi binaan maupun murrobbi untuk melakukannya karena hal ini dilakukan bukan secara personal melaikan dilakukan dengan bersamaan, sehingga dapat mengintegralkan kesan acuh dan sikap menganggap tidak penting suatu pekerjaan. Hal ini yang dikatakan bahwa amal jamai dikatakan sebagai sarana dakwah yang efektif.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa melalui amal yang dilakukan secara bersama-sama akan menjadikan motivasi tersendiri kepada media dakwah kita untuk menjalankan suatu pekerjaan yang baik tentunya ataupun mempelajari lebih mendalam tentang hal yang didakwahkan, hal yang seperti ni yang disebut dengan efektif, langsung dapat mengubah atau istilahnya memiliki hasil yang nyata.

4.      Untuk memperkuat islam. Jelas bahwa dengan suatu pekerjaan yang dilakukan bersama-sama secara serentak, akan menjadikan kekuatan tersendiri terhadap manfaat dari setiap pekerjaan tersebut. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Allah dalam firmannya, “.... Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan .... “ (QS Al-Maidah 5:2). Berdasarkan firman Allah tersebut bahwa seorang muslim yang tolong-menolong dalam hal kebajikan, amal jamai, akan menjadikan serang muslim kuat, memperkuat islam, karena akan terciptanya ukhuwah disaat seorang muslim saling tolong-menolong dengan orang lainnya dalam hal kabajikan tetapi “janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”.

5.      Sarana mencapai keridhoan Allah. Keridhoan Allah datang apabila seorang muslim berlomba-lomba dalam hal kebaikan, tentu dengan amal jamai jelas bahwa amal jamai adalah sarana berlomba dalam hal kebaikan dan tentu akan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT, aamiin Allah humma Aamin.

6.      Pelipat ganda pahala. Dikatakan pelipat ganda pahala karena dengan amal jamai bukan hanya melakukan perbuatan untuk amal pribadi melainkan bisa menjadikan perbuatan yang dapat menimbulkan dampak positif untuk orang lain, dan dengan timbulnya dampak positif tersebut akan menjadikan pahala tersendiri karena membaguskan orang lain atau menjadikan orang lain mendapatkan manfaat baik, hal ini yang dikatakan sebagai pelipat ganda pahala. Meski bukan hanya sebatas itu saja, melainkan masih banyak gambaran peluang pahala yang dapat dicetak dengan melakukan amal jamai, aamiin.

7.      Iman lebih terpelihara. Bukan suatu hal yang asing bahwa apabila seorang muslim selalu melakukan amal jamai yang berarti mendekatkan diri kepada Allah, berdasarkan penjelasan yang telah diberikan sebelumnya, tentu nyata bahwa iman akan lebih terpelihara karena Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa iman ibarat setitik yang dapat berkembang bahkan hilang, berkembangnya iman dikarenakan seorang muslim yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, amal jamai, dan juga bisa hilang dengan seorang mulim mendekatkan diri kepada kemaksiatan. Jelas sekali bukan bahwa iman akan selalu terpelihara apabila melakukan amal jamai.

8.      Kejahatan yang terorganisir dapat melawan kebaikan yang tidak terorganisisir. Artinya apabila kebaikan yang kita lakukan tidak terorganisasikan, maksudnya berjamai, maka akan dapat dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir. Secara singkatnya bahwa dengan diri kita secara personal tidak akan mampu memerangi suatu kejahatan yang terorganisir bahkan untuk melawan kejahatan yang belum terorganisir saja belum tentu dapat teratasi. Maka dari itu adabaiknya jika seorang mulim melakukan amal yang berjamai untuk melawan daripada itu semua.


“Barang siapa yang memisahkan diri dari jamai sejengkal saja maka dia mati dianggap mati jahiliyah” (HR Murafaqun alaih)

“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudara mu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”
(QS Al-Hujurat 49:10)

“Whai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi (mereka yang diperolok-olokka) lebih baik dari merka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perepmuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Jangan kamu saling mencela satu sama lain, dan jangan saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa yang tidak bertobat maka mereka itulah orang-orang zalim”
(QS Al-Hujurat 49:11)

Jelas sekali perintah dari Allah dan Hadist yang disampaikan oleh Rasulullah, lantas mengapa kita tidak merealisasikan amal jamai’, sungguh amal jamai’ adalah amal yang efektif dan sangat mulia. Mari kita bersama-sama melaksanakan kebaikan dan mencegah kemungkaran”


[1] Makruf ialah segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan mungkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah.

0 komentar: